Kepulauan Gili adalah gugusan tiga pulau kecil yang terletak di lepas pantai Barat laut Pulau Lombok, NTB.
IMN.co.id – Tak sedikit turis yang mengunjungi Bali, kemudian menyempurnakan hari-hari santainya dengan menyerang ke Kepulauan Gili di Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia.
Alasan yang mengemuka umumnya karena mereka membutuhkan suasana bahari yang lebih tenang.
Memang wisata Gili memberikan harapan wisatawan mancanegara itu –khususnya?
Kepulauan Gili adalah gugusan tiga pulau kecil yang terletak di lepas pantai Barat laut Pulau Lombok, NTB.
Ketiga pulau tersebut adalah Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Ketiga pulau ini berada di wilayah administratif Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di Kecamatan Pemenang.
Akses menuju Gili dapat ditempuh:
– Dari Bali dengan speedboat sekitar 1,5–2 jam dari Pelabuhan Padang Bai.
– Dari Lombok melalui Pelabuhan Bangsal (sekitar 30 menit dengan perahu kayu atau speedboat).
BACA JUGA: Cerita Erika Carlina Selama Hamil: 9 Bulan Ini, Saya Bukan ‘Erika’
DEMOGRAFI
Luas masing-masing pulau relatif kecil:
Gili Trawangan: ±340 hektar
Gili Meno: ±150 hektar
Gili Air: ±175 hektar
Ketiga pulau memiliki garis pantai berpasir putih, laut biru jernih, serta ekosistem bawah laut yang kaya dengan terumbu karang, ikan tropis, dan penyu laut.
Menariknya, tidak ada kendaraan bermotor di Gili.
Jadi, wisatawan yang tak suka kebisingan kendaraan bermotor, Gili benar-benar surga.
Moda transportasi di sini mengandalkan sepeda. Tak banyak destinasi yang menyuguhkan pemandangan mengesankan berupa gerombolan bule yang hilir mudik bersepeda.
Jika sedang malas menyewa sepeda, ya, berjalan kaki.
Atau memilih moda delman atau kereta kuda, yang masyarakat setempat menyebutnya “cidomo”.
IKLIM
Gili memiliki iklim tropis dengan dua musim: kemarau (April–Oktober) dan penghujan (November–Maret).
Suhu rata-rata berkisar antara 26–32°C. Musim kemarau menjadi waktu paling populer bagi wisatawan.
PENDUDUK DAN BUDAYA
Penduduk asli Gili adalah masyarakat Sasak dan sebagian kecil keturunan Bugis dan Bali.
Sebagian besar penduduk memeluk Islam, namun hidup berdampingan dengan komunitas multikultural dari berbagai negara karena pengaruh pariwisata.
Bahasa sehari-hari adalah Bahasa Sasak dan Bahasa Indonesia, meski Bahasa Inggris cukup umum dipahami oleh warga lokal.
Budaya lokal masih terasa dalam kegiatan keagamaan, musik tradisional gendang beleq, dan makanan khas, di antaranya ayam taliwang dan pelecing kangkung.
PESONA ALAM
1. Gili Trawangan
Pulau terbesar dan paling ramai. Dikenal dengan:
– Kehidupan malam (beach party, live music)
– Spot diving dan snorkeling (Shark Point, Bounty Wreck)
– Sunset point di bukit barat
– Akomodasi lengkap, dari hostel hingga resort mewah.
2. Gili Meno
– Pulau paling tenang, cocok untuk bulan madu dan pelancong yang mencari ketenangan.
– Spot snorkeling di Meno Wall dan Patung Bawah Laut “Nest”
– Danau air asin di tengah pulau
Suasana alami dan minim kebisingan
3. Gili Air
– Gabungan antara keramahan lokal dan kenyamanan wisata. Cocok untuk keluarga dan digital nomad.
– Snorkeling dengan penyu
– Yoga dan retreat center
– Banyak kafe dan restoran tepi pantai
Fasilitas dan infrastruktur yang tersedia di pulau ini sebagai berikut.
– Penginapan berbagai kelas, restoran, pusat diving, serta penyewaan sepeda.
– Jaringan listrik dan air bersih tersedia, meskipun beberapa area masih mengandalkan air tanah asin.
– Internet tersedia di banyak penginapan, walau sinyal bisa bervariasi.
BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu! ‘Lingga’-‘Yoni’ Republik: Rahasia Mistis Desain Tugu Monas
ISU LINGKUNGAN
Kepulauan Gili menghadapi tantangan dari sampah plastik, pembangunan tak terkendali, dan kerusakan terumbu karang.
Namun, banyak inisiatif komunitas telah muncul, di antaranya di bawah ini.
– Organisasi pelestarian lingkungan Gili Eco Trust menginisiasi dan mengampanyekan pelarangan kendaraan bermotor.
– Juga program reef restoration dan clean-up rutin.
Dalam rangka menjaga keberlangsungan sektor kepariwisataan dalam rangka peningkatan kesejahteraan warga, mau tidak semua pihak –termasuk wisatawan– agar senantiasa menjaga kelestarian bumi Gili. []